Target Line Kuasai Tren Media Sosial Paska Go Public

Paska Go Public Line Targetkan Kuasai Tren Media Sosial
Paska Go Public Line Targetkan Kuasai Tren Media Sosial
line-go-public
line-go-public (image cnbc.com)

Seperti di ketahui perusahaan digital aplikasi pesan instan asal Jepang, Line buka saat IPO waktu lalu. Berita itu mungkin saja bukanlah jadi hal yang sangat mengagetkan, pasalnya perusahaan aplikasi yang sudah memiliki basis pemakai kuat di sebagian negara di Asia ini memanglah sudah lama berencana go public bahkan mulai 2014.

Tetapi lantaran banyak kendala, baru pada pertengahan th. 2016 ini Line resmi buka perdagangan saham perdana di New York Stok Exchange. Yang menarik nyatanya ada banyak hal besar dibalik ketentuan Line itu. Bahkan juga sebagian pihak menyebutkan kalau dengan ketentuan IPO ini jadikan Line sebagai satu diantara perusahaan tehnologi yang mempunyai hari esok cerah.

Bacaan Lainnya
aplikasi Line IPO
Line Go Public dari Investors.com

Aplikasi Multifungsi

Di sampaikan kalau, sekarang ini aplikasi Line sudah dapat menyedot perhatian tidak kurang dari 218 juta pemakai untuk sebagian negara Asia seperti Jepang, Taiwan, Thailand, Korea dan Indonesia. Angka itu pasti begitu besar bila di banding sebagian perusahaan digital lain yang mempunyai pusat operasi di lokasi benua Asia.

Satu diantara argumen kenapa Line demikian popular yaitu lantaran dapat mendatangkan jalan keluar komunikasi dalam satu tempat. Bukan sekedar berstatus sebagai aplikasi chatting, Line juga mempunyai banyak manfaat lain seperti menelpon, bermain game, pembayaran mobile, pencarian berita bahkan juga sampai streaming musik semua dapat dikerjakan dalam satu aplikasi.

Diluar itu perusahaan ini dapat memiliki Line kran finansial yang cukup unik seperti salah satunya toko stiker digital yang kenyataannya dapat membuahkan omset sekitar beberapa ratus juta dolar per th.. Berikut argumen kenapa beberapa orang menyebutkan kalau Line seperti satu aplikasi yang diisi paduan dari banyak aplikasi lain seperti WhatsApp, Skype, Twitter, Zynga, Spotify, serta Uber.

Baca Juga : Fakta Menggiurkan Youtube Untuk Bisnis

Siap hadapi Tantangan Tren Media Sosial

Paska melakukan IPO, Line banyak dibanding dengan perusahaan lain yang telah mapan seperti WhatsApp serta WeChat. Tetapi nyatanya, langkah lain untuk jadi yang paling depan masihlah terganjal sebagian masalah. Satu diantaranya yang terbesar yaitu berkurangnya trends pemakaian sosial media global.

Bila lihat perubahan sebagian aplikasi chatting seperti WhatsApp, aplikasi ini dapat menarik ketertarikan sangat banyak pemakai di semua dunia karena berbagai alasan. Argumen pertama yaitu WhatsApp mulai dikenalkan saat sosial media serta aplikasi chatting awal trend. Sedang sekarang ini, saat tren sosial media serta aplikasi chatting telah mulai pada masa tenang ada peluang potensi dari service semacam juga tak demikian mengariahkan pada tahum-tahun akan datang.

Mungkin saja hal itu jadi pertimbangan sendiri untuk perusahaan Line untuk makin tingkatkan servicenya. Ini dibuktikan dari gagasan IPO nya, Line diperkirakan dapat meraung dana investasi kian lebih satu miliar dollar.

Diluar itu lihat tren IPO perusahaan tehnologi di th. 2016, kenyataannya turun cukup besar. Lantaran pada th. lantas, ada tidak kurang dari 14 perusahaan tehnologi yang lakukan IPO sedang th. ini aplikasi Line baru jadi perusahaan ke-5 yang menjalankannya.

Baca Juga: Wow 10 Youtubers Ini Berpenghasilan Puluhan Juta Per Bulan

Walau demikian, ketentuan Line di rasa dapat jadi penyebab untuk perusahaan tehnologi lain untuk kembali bergairah memandang usaha go umum. Yang banyak ditunggu sekarang ini yaitu, apakah ketentuan IPO Line beresiko positif pada perusahaan itu. Bila memanglah akhirnya tunjukkan perubahan baik, bukanlah mustahil bakal diikuti oleh sebagian perusahaan semacam di bekas bln. mendekati perubahan th. 2017.

Line adalah satu diantara perusahaan digital pengembang aplikasi chatting yang mempunyai perkembangan pemakai paling cepat. Mulai sejak pertama kalinya di luncurkan pada th. 2011, aplikasi ini telah dapat menyedot pemakai tidak kurang dari 50 juta orang kurun waktu 1 th..

Sebenarnya, angka itu sedikit lebih cepat dibanding sosial media Facebook. Serta sesudah launching sepanjang 2 th., Line telah dapat menarik jumlah pemakai sejumlah 100 juta orang yang sebagian besar ada di lokasi Asia. Di Indonesia sendiri Line jadi satu diantara aplikasi terfavorit.



Pos terkait

Tinggalkan Balasan